‘Sulit bertemu
dengan orang yang baik pada zaman ini’. Pernyataan tersebut mungkin tidak
jarang kita temui seiring dengan jaman kegelapan yang mulai terulang. Tindak
kejahatan yang mulai merajalela. Malah terkadang banyak orang yang menyatakan
bahwa orang baik itu sulit bertahan hidup. Miris rasanya menghadapi kenyataan
seperti itu. Apalagi di Indonesia merupakan Negara dengan mayoritas muslim
terbanyak. Mengapa hal tersebut harus terjadi di negeri di mana banyak orang
islam yang tinggal? Padahal dalam ajaran agama Islam sendiri dilarang keras
berbuat kejahatan. Kurangnya iman kepada Allah merupakan alasan dibalik semua
kondisi tersebut.
Seseorang yang
benar-benar beriman kepada Allah SWT, tidak hanya beribadah kepada Allah dengan
mengerjakan sholat, puasa, zakat dan haji. Namun maknanya lebih dalam lagi
dengan banyak melakukan kebaikan. Bukan hanya kebaikan yang dilakukan bila ada
orang yang membutuhkan tetapi lebih dari itu. Orang tersebut pasti akan banyak
melakukan kebaikan. Sehingga terbentuklah investasi kebaikan yang bisa membantu
orang tersebut banyak melakukan kebajikan.
Menilik dari
arti kata investasi dan kebaikan. Investasi adalah mengumpulkan sesuatu dengan
motivasi kuat agar targetnya terpenuhi. Sedangkan kebaikan sendiri bermakna melakukan
sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Bila kedua
kosakata tersebut digabungkan menjadi investasi kebaikan, maka akan membentuk
paduan yang solid dan memiliki makna lebih. Dimana bukan hanya materi atau
benda duniawi yang bisa diinvestasikan melainkan kebaikan. Bibit unggul yang
bisa menebarkan kebermanfaatan di dunia dan akhirat kelak. Dengan adanya
padanan kata investasi kebaikan, keinginan untuk melakukan kebaikan dapat
bertambah. Hal tersebut didasari karena rasa bersyukur kepada Sang Maha Agung
Allah SWT.
Banyak sekali
investasi kebaikan yang bisa kita lakukan. Investasi kebaikan itu akan muncul
sebagai motivasi seseorang dalam berlomba-lomba menuju kebaikan. Seperti dalam
Q.S Al-Baqarah ayat 148:
“Dan bagi setiap orang ada memiliki arah yang
dituju ke arah mana dia menghadapkan wajahnya. Maka berlomba-lombalah
kamu dalam berbuat kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti
Allah akan mengumpulkan kamu sekalian. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu.”
Selain itu dalam Q.S Al-Bayyinah ayat 7:
إِنَّ
الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk”.
Berdasarkan ayat
tersebut dinyatakan bahwa setiap muslim harus banyak-banyak melakukan kebaikan.
Bukan hanya untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Melaksanakan
kebaikan merupakan bukti nyata kecintaan kita terhadap Allah SWT. Motivasi yang
didasarkan rasa cinta kita kepada Allah SWT merupakan dorongan kuat. Seseorang
yang beriman dan cinta terhadap Allah pasti malu bila tidak melakukan kebaikan.
Malu karena telah banyak kasih sayang yang telah Allah berikan kepda hambanya.
Maka ketika melakukan sebuah kebaikan tidak ada beban yang terasa walaupun
kondisi diri sendiri juga butuh pertolongan.
Cara-cara yang
bisa dilakukan agar diri bisa konsisten melakukan insvestasi kebaikan yaitu
tingkatkan niat dari dalam diri. Karena dengan begitu banyak keuntungan yang
bisa kita peroleh bila melakukan banyak kebaikan baik dirasakan secara langsung
maupun secara tidak langsung.
Selanjutnya adalah menumbuhkan rasa malu karena sesungguhnya Allah SWT
saja sudah sangat baik kepada hambanya. Sebagai makhluk yang sudah diberi banyak
nikmat seharusnya bisa melakukan kebaikan karena Allah menyukai orang-orang
yang berlomba-lomba dalam kebaikan. Selain itu berusaha menjadi pribadi yang
dapat bermanfaat bagi orang lain. Kemudian mengevaluasi diri sendiri tentang
apakah telah melakukan kebaikan pada hari tersebut. Hal tersebut bukan
digunakan untuk menghitung kebaikan yang telah dilakukan, melainkan untuk
pemicu agar bisa melakukan kebaikan yang lebih. Oleh karena itu, mari kita lakukan investasi kebaikan sekarang juga!
No comments:
Post a Comment