Thursday, March 22, 2012

Investasi Kebaikan


‘Sulit bertemu dengan orang yang baik pada zaman ini’. Pernyataan tersebut mungkin tidak jarang kita temui seiring dengan jaman kegelapan yang mulai terulang. Tindak kejahatan yang mulai merajalela. Malah terkadang banyak orang yang menyatakan bahwa orang baik itu sulit bertahan hidup. Miris rasanya menghadapi kenyataan seperti itu. Apalagi di Indonesia merupakan Negara dengan mayoritas muslim terbanyak. Mengapa hal tersebut harus terjadi di negeri di mana banyak orang islam yang tinggal? Padahal dalam ajaran agama Islam sendiri dilarang keras berbuat kejahatan. Kurangnya iman kepada Allah merupakan alasan dibalik semua kondisi tersebut.
Seseorang yang benar-benar beriman kepada Allah SWT, tidak hanya beribadah kepada Allah dengan mengerjakan sholat, puasa, zakat dan haji. Namun maknanya lebih dalam lagi dengan banyak melakukan kebaikan. Bukan hanya kebaikan yang dilakukan bila ada orang yang membutuhkan tetapi lebih dari itu. Orang tersebut pasti akan banyak melakukan kebaikan. Sehingga terbentuklah investasi kebaikan yang bisa membantu orang tersebut banyak melakukan kebajikan.
Menilik dari arti kata investasi dan kebaikan. Investasi adalah mengumpulkan sesuatu dengan motivasi kuat agar targetnya terpenuhi. Sedangkan kebaikan sendiri bermakna melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Bila kedua kosakata tersebut digabungkan menjadi investasi kebaikan, maka akan membentuk paduan yang solid dan memiliki makna lebih. Dimana bukan hanya materi atau benda duniawi yang bisa diinvestasikan melainkan kebaikan. Bibit unggul yang bisa menebarkan kebermanfaatan di dunia dan akhirat kelak. Dengan adanya padanan kata investasi kebaikan, keinginan untuk melakukan kebaikan dapat bertambah. Hal tersebut didasari karena rasa bersyukur kepada Sang Maha Agung Allah SWT.
Banyak sekali investasi kebaikan yang bisa kita lakukan. Investasi kebaikan itu akan muncul sebagai motivasi seseorang dalam berlomba-lomba menuju kebaikan. Seperti dalam Q.S Al-Baqarah ayat 148:
“Dan bagi setiap orang  ada memiliki arah yang dituju  ke arah mana dia  menghadapkan wajahnya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam berbuat kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Selain itu dalam Q.S Al-Bayyinah ayat 7:
إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk”.
Berdasarkan ayat tersebut dinyatakan bahwa setiap muslim harus banyak-banyak melakukan kebaikan. Bukan hanya untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Melaksanakan kebaikan merupakan bukti nyata kecintaan kita terhadap Allah SWT. Motivasi yang didasarkan rasa cinta kita kepada Allah SWT merupakan dorongan kuat. Seseorang yang beriman dan cinta terhadap Allah pasti malu bila tidak melakukan kebaikan. Malu karena telah banyak kasih sayang yang telah Allah berikan kepda hambanya. Maka ketika melakukan sebuah kebaikan tidak ada beban yang terasa walaupun kondisi diri sendiri juga butuh pertolongan. 
Cara-cara yang bisa dilakukan agar diri bisa konsisten melakukan insvestasi kebaikan yaitu tingkatkan niat dari dalam diri. Karena dengan begitu banyak keuntungan yang bisa kita peroleh bila melakukan banyak kebaikan baik dirasakan secara langsung maupun secara tidak langsung.  Selanjutnya adalah menumbuhkan rasa malu karena sesungguhnya Allah SWT saja sudah sangat baik kepada hambanya. Sebagai makhluk yang sudah diberi banyak nikmat seharusnya bisa melakukan kebaikan karena Allah menyukai orang-orang yang berlomba-lomba dalam kebaikan. Selain itu berusaha menjadi pribadi yang dapat bermanfaat bagi orang lain. Kemudian mengevaluasi diri sendiri tentang apakah telah melakukan kebaikan pada hari tersebut. Hal tersebut bukan digunakan untuk menghitung kebaikan yang telah dilakukan, melainkan untuk pemicu agar bisa melakukan kebaikan yang lebih. Oleh karena itu, mari kita lakukan investasi kebaikan sekarang juga!

No comments:

Post a Comment