Segala sesuatu yang ditanam pasti akan dituai. Hal
tersebut berlaku ketika kita hendak menanam sebuat pohon dan buah dari pohon
tersebut dapat kita manfaatkan. Ketika kita telah menanam pohon jambu, pastinya
buah jambu lah yang kita dapatkan. Namun bila kita menanam pohon mangga, jelas
buah mangga lah yang akan kita dapat. Semuanya tergantung dari apa yang kita
tanam.
Sama dengan kasih sayang, kita ibaratkan kasih sayang
adalah sebuah pohon. Niat ikhlas dari dalam hati merupakan akar dari pohon
tersebut. Dengan adanya hal tersebut rasa kasih sayang akan mudah tumbuh. Dalam
merawat tanaman kita juga perlu untuk memberikan pupuk dan air yang cukup,
pohon akan tumbuh dengan baik. Pupuk dan air tersebut diibaratkan sebagai tingkah
laku yang mencerminkan rasa kasih sayang
tersebut. Karene itulah kasih sayang bukan berarti kita melakukan sesuatu
karena ingin mendapatkan sesuatu. Melainkan ketulusan hati untuk memberi tanpa
mengharapkan balasan. Bukan berarti tidak akan memperoleh hal baik, karena
pastilah ada buah-buah yang indah dari kasih sayang tersebut.
Banyak hal yang bisa dirasakan ketika semua orang
memiliki kasih sayang. Salah satunya kedamaian hati dan secara nyata dapat
timbul bila semua orang memiliki rasa kasih sayang. Dengan adanya bibit kasih
sayang akan menimbulkan banyak bibit-bibit kebaikan yang akan tersebar secara
sendirinya. Namun kadang kala sulit untuk melakukan hal tersbutu bila kita
sendiri enggan memulainya.
Salah satu wujud kasih sayang yang secara jelas dapat
kita rasakan yaitu kasih sayang Allah SWT kepada hambanya. Allah SWT tak pernah
sekalipun mengharapkan sesuatu ketika memberikan kita segala sesuatu yang kita
butuhkan. Saat kita sebagai manusia diciptakan banyak sekali wujud kasih sayang
Allah SWT dengan memberikan kesempurnaan yang tak terkira. Mulai dari indra
pendengaran, indra penglihatan bahkan otak manusia yang dapat berfungsi dengan
baik merupakan wujud nyata kasih sayang Allah SWT. Seperti pada ayat Allah SWT
dalam Q.S Ibrahim ayat 34:
وَآتَاكُم مِّن كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ
وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ الْإِنسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
Artinya : “Dan Dia telah
memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya.
Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya.
Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)”
Bila kita merenungi hal tersebut banyak sekali hal
yang telah Allah berikan kepada kita. Setelah Allah SWT menciptakan seeseorang
pun, banyak sekali hal yang Allah berikan agar kita mendapatkan kemudahan hidup
di dunia ini. Bahkan sejak nyawa kita dihembuskan di jasad, rejeki, jodoh dan
lamanya kehidupan kita didunia sudah diatur oleh Allah SWT. Kita sebagai
manusia hanya bertugas menjalankan kehidupan ini dengan sebaik mungkin. dengan
adanya banyak nikmat yang diberikan sesungguhnya kita tidak patut untuk
memungkiri itu semua. Tanpa adanya campur tangan Allah SWT segala sesuatunya
pasti tidak dapat terjadi. Seperti dalam Q.S Ibrahim ayat 32-33:
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ
وَأَنزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۖ وَسَخَّرَ لَكُمُ الْفُلْكَ لِتَجْرِيَ فِي الْبَحْرِ بِأَمْرِهِ ۖ وَسَخَّرَ لَكُمُ الْأَنْهَارَ
وَسَخَّرَ لَكُمُ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ دَائِبَيْنِ ۖ
وَسَخَّرَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ
Artinya : “Allah lah Yang telah menciptakan langit dan bumi serta
menurunkan air hujan dari langit, Kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan
itu berbagai buah-buahan menjadi rezki untukmu; dan Dia pula telah menundukkan
bahtera bagimu supaya bahtera itu, berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan
Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai. Dan Dia telah menundukkan
(pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya);
dan telah menundukkan bagimu malam dan siang.”
Bahkan ketika Allah SWT memberikan cobaan bagi
hambanya adalah salah satu wujud kasih sayang dari Allah SWT. Hal tersebut
dikarenakan Allah SWT menginginkan hambnaya bisa naik tinggkat keimanan orang
tersebut. Karena semakin tinggi tingkatan iman seseorang, akan semakin mudah
baginya jalan menuju surga. Wujud kasih sayang indah Allah kepada hamba-Nya
yaitu surga yang melambangkan segala keindahan telah disiapkan oleh siapa saja yang
telah melaksanakan perintah Allah SWT. Tidak ada kesia-siaan sedikitpun bila
kita mau menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya. Ibu yang
mengandung serta memberikan kasih sayang yang seutuhnya kepada anaknya juga
merupakan wujud kasih sayang Allah. Karena Allah lah yang menciptakan seorang
ibu yang rela melakukan apapun untuk anaknya.
Kasih sayang yang besar juga telah diberikan Nabi
Muhammad SAW kepada kita umatnya. Salah satu yaitu ketika Rasul menjelang
kepulangannya ke sisi Allah SWT, beliau menghawatirkan kita sebagai
umat-umatnya yang percaya bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah SWT namun
kita belum pernah menatap bahkan melihat beliau. Wujud kasih sayang lain Rasul yaitu dengan
membawa Islam menjadi diakui didunia dan terlepas dari jaman yang benar-benar
gelap gulita. Rasul juga meninggalkan dua pedoman bagi umat Islam yaitu Al-Quran dan Al- Hadis yang dapat menuntun
kita ke jalan kebenaran.
Namun, ternyata saat ini banyak sekali orang yang
tidak menyadari akan banyaknya kasih sayang disekelilingnya. Sangat disayangkan
sekali hal tersebut dapat terjadi. Bukti dari ketidakpekaan kita ketika masih
banyak orang yang mengeluh akan kehidupan yang dijalaninya. Padahal tidak semua
pola kehidupan baik untuk diterapkan bagi kita. Untuk mengatasi hal tersebut
kembali lagi kita harus merenungi banyak kasih sayang yang telah kita dapatkan.
Serta makna memberi lebih baik dari menerima telah menggambarkan secara
gamblang bahwa kita harusnya banyak memberi.
Oleh karena itulah marilah saat ini mulai menjadi
sosok yang penuh dengan kasih sayang. Agar banyak bibit kebaikan yang tersebar
dan tertanam pada individu lain. Sehingga banyak sosok-sosok yang penuh kasih
sayang muncul dan bertebaran di muka bumi. Karena sesungguhnya banyak buah-buah
kasih sayang indah yang akan menanti yakni surga Allah SWT yang kekal nanti.
*****
No comments:
Post a Comment