Tuesday, May 14, 2013

Happy Anniversary 1’st my lovely MT 13



“Jangan pernah menyerah
Bulatkanlah tekadmu
Tugas besar tlah menanti untuk membangun negeri..”

Begitulah lirik ‘lagu’ yang terdengar samar, namun sangar saat pertama kali saya menjejakkan kaki di Jurusan Teknik Material dan Metalurgi dalam acara IPITS. Ditemani dengan teman-teman lain yang berpakaian serba hitam putih yang saat ini identik dengan julukan pakaian ‘MABA’. Usai pertemuan itulah semuanya pun dimulai. Untungnya saya tidak pernah kaget bila dihadapkan dengan kondisi tegang yang menuntut kita memiliki konsentrasi lebih saat menghadapi sesuatu. Dalam hati saya tersenyum simpul tatkala kondisi tersebut terus saya dapatkan, karena memang sudah terbiasa mendapat didikan keras sehingga saya pikir hal tersebut dapat saya lalui dalam waktu singkat dengan mudah. Terlebih lagi terdapat pilihan lain yang terasa lebih menggiurkan daripada hanya sebagai mahasiswa dan sataus tersebut dapat sewaktu-waktu saya tinggalkan, yakni sebagai taruni.

Diluar perkiraan semuanya terasa lambat dan jenuh pun kerap kali melanda. Pikiran untuk segera melenggang keluar dari kampus serta masuk dalam akademi pun sering kali terlintas. Prosesi awal yang sedemikan rumit pun mulai saya jalankan dengan setengah hati. Entah apa yang terjadi bila kampus ITS ini telah saya tinggal dan masuk dalam jajaran taruna.

Tentunya banyak pertimbangan yang saya lakukan untuk mengenyahkan pikiran tersebut. Terlebih lagi saat pilihan tersebut datang, posisi saya masih sebagai tukang jarkom angkatan dan prosesi tersebut sangat baru dimulai. Niat untuk keluar dari ITS lenyap seketika saat jarkom dari komting Barry yang bertubi-tubi masuk ke ponsel. Ambisi menjadi seorang taruna yang telah didepan mata lenyap tatkala diri tersadar akan banyaknya teman-teman berpakaian serupa, melakukan hal yang sama dan duduk dalam tempat sama di kampus ITS tercinta. Semoga memang inilah pilihan terbaik atas ridho Nya.

Melihat teman-teman sekitar, bahu ini terasa kuat karena memikul beban yang sama. Bukan mendramatisir atau berlebihan akan sesuatu, tetapi ucapan terima kasih rasanya layak untuk saya sampaikan kepada teman-teman yang telah membantu meyakinkan saya bahwa ITS adalah tempat yang tepat. Penanaman nilai yang sama pun diberikan oleh mbak mas yang entah kenapa saya dulu smepat berpikir bahwa tidak ada gunanya memikirkan orang lain. Jelas, semua pandangan tersebut terbuka, ego pun semakin terkendali saat sadar bahwa kita tidak hidup sendiri dan harus berpikiran jauh kedepan. Mulai dari adap berpakaian, sopan santun, saling memahami satu sama lain, peduli merupakan nilai-nilai mahal yang rasa-rasanya mungkin bila saya tidak di sini akan sedikit sekali pemahaman saya akan hal tersebut.

Senang rasanya saat kembali di dua tahun kebelakang. Semua masih tampak lugu dengan kepolosan siswa SMA. Penanaman nilai tersebuut mudah sekali masuk dan semoga saja masih tetap bertahan sampai sekarang. Karena keteladanan yang lebih memang dibutuhkan tatkala kita menuntut adik-adik dibawah memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya, atau hanya sekedar membuat adik-adik percaya bahwa nilai-nilai tersebut memang sudah tertanam dengan baik serta berguna untuk mbak masnya.

Kawan, tak lebih dari untaian doa yang saat ini saya sampaikan. Tak cukup rasanya bila seluruh suka dan duka saya jabarkan. Atau hanya sekedar hal-hal menarik yang terjadi bersama kalian, tetap saja membuat saya berpikir lama karena banyak hal menarik yang telah dilalui hingga saat ini. sehingga banyak pembelajaran lebih yang saya dapatkan. Sekali lagi bukan karena terlalu mendramatisir sesuatu yang telah terjadi. Namun, lebih kepada pemahaman unik yang coba saya terjemahkan menjadi rangkaian kalimat setelah sekian lama tidak saya ungkapkan dan hanya sekedar pemikiran akan masa lalu.

Tanggal saat nama disahkan sebagai anggota himpunan pun akhirnya terulang. Jujur, banyak rasa yang telah tercampur dalam diri. Bukan sekedar senang saat semuanya telah berakhir. Karena pada hakikatnya bukan berakhir, hal tersebut merupakan awal dari semua pembenahan yang akan dilakukan. Tanggung jawab sebagai seorang mahasiswa pun kian berat tatkala dihadapkan dengan kewajiban lain di luar akademik. Mungkin rasa sedih kerap menyelinap saat diri merasa belum siap untuk ditinggal mewariskan HMMT kedepan. Saat diri masih merasa butuh banyak bimbingan dan takut bila apa yang akan dilakukan alih-alih memperbaiki justru malah menurunkan. Atau takut ketika rasa kebersamaan itu secara lambat terkikis oleh banyak hal dalam setiap individu.

Namun, keyakinan tersebut muncul saat kembali menyadari bahwa terdapat 120 orang yang berjalan bersama siap membuat HMMT lebih baik kedepannya. Yakin bahwa rasa kebersamaan tetap ada walaupun terhambat untuk bertemu rutin atau hanya sekedar berkomunikasi lewat teknologi yang ada. Semoga nantinya kebersamaan serta kepedulian tersebut masih ada dan terus melekat dalam diri masing-masing.

“……..
Agar jaya selalu, junjunglah norma-norma tegakkan keadilan
Jaga almamater tercinta
Demi kebesaran kita Teknik Material ITS”


Saya yakin bahwa MT 13 dapat bermanfaat dan berkontribusi lebih untuk ITS, Indonesia, dan dunia. VENCEREMOS, VENCEREMOS, VENCEREMOS!! 

Happy 1st Anniversary MT 13


 

Berikut kilas foto kenangan yang saya miliki: 

baksos



sewaktu belum gundul dan berkutat dengan lab serta lapres


ada juga yang sudah mulai aktif di seminar-seminar


sudah mulai botak

sampai diangkat dan mengikuti pemilu


dan masih banyak lagi momen-momen yang mungkin tak saya miliki dokumennya, namun semuanya akan tetap terbingkai didalam hati. :)

No comments:

Post a Comment