Hap hap. Ia kembali lagi. Berusaha menggantungi dan membayang-bayangi. Padahal sudah beberapa hari ini aku berusaha berpaling. Mencoba menenangkan diri dengan menghirup sebanyak-banyaknya oksigen di tempat lain. Ya, karena aku memang butuh bernapas. Terlalu suntuk dan sakit menghirup kepengapan suasana. Dan mencoba berhenti mengeluh. Alih-alih terselesaikan, malah hati ini semakin merasa tergadaikan. Ya sudah lah memang harus dijalani dengan baik, berusaha sekuat tenaga, dan tetap istiqomah. Walaupun terlihat tidak berpengaruh apa-apa, tapi pikiran dan hati ini tetap berusaha.
Mungkin tempat itu sudah terlihat bagaikan got yang tidak mengalir. Namun percuma bila hanya bisa berteriak-teriak diluar tanpa mengubah agar aliran air itu berjalan lagi. Mau tidak mau, harus masuk dan tercemplung ke dalamnya serta berusaha sebisa mungkin membuat aliran kembali berjalan normal hingga penyakit itu hilang. Yah mungkin aku terlihat 'kotor' dan terciprat lumpur. Tapi hati ini tetap mencoba bertahan. Entah lah, tidak lagi perlu membuat hati ini kembali terluka saat mendengar kicauan dari luar. Tapi tenang, kicauan itu telah menjadi alarm bagiku. Mungkin saja aku sudah terlampau jauh dan terlalu masuk ke dalam. Hingga alarm itu kembali berbunyi dan mengingatkan ku sejauh mana kaki ini telah melangkah.
No comments:
Post a Comment