Thursday, February 16, 2012
Lika Liku Reporter
Lelah, letih, penat tidak terasa bila semua dijalani dengan senang hati. Tapi hal tersebut tidak dapat dipungkiri bila malam menjelang. Efeknya kaki pegal-pegal, sulit tidur bahkan kadang ingin menjerit ketika rasanya sudah tak ter tahan (lebay). Dan kejadian itu berawal dari seorang narasumber yang memiliki segudang aktivitas sehingga sulit untuk ditemui. Padahal deathline tulisan sudah sangat mepet!
Hal tersebut mengakibatkan saya harus bolak-balik menemui serta menghubungi narasumber tersebut. Sulit memang tetapi saya jalani hal tersebut dengan riang gembira (ceilah). Hal yang paling terngiang-ngiang saat hari Rabu kemarin.
A: (menelepon bapak narasumber tapi tidak diangkat)
beberapa menit kemudian
A: (sms bu sekretarisnya) maaf bu, apa bapak ada di tempat?
S: Oh bapak sedang keluar mbak.
A: oh begitu terimakasih bu
Beberapa menit kemudian
A: (sms bu sekretarisnya) Bu, apa bapak sudah ada di tempat?
S: oh sudah ada mbak. tadi bapak baru dari perpustakaan lantai 6
A: (posisi saya di perpustakaan lantai 6) oh begitu bu sekarang saya kesana. terimakasih
Naik motor ngebut ke tempat narasumber berada. Naik tangga dan akhirnya sampai di kantor narasumber
A: misi bu, bapaknya ada?
S: oh mbak barusan bapak sudah pergi ke perpus lanti 6 lagi
A: (shock) oh begitu terima kasih bu
Naik motor lagi ngebut balik ke perpus
A: (nyari-nyari narasumber di lantai 6, lalu sms bu sekretarisnya) Bu kok bapak tidak ada di perpus lantai 6 ya?
S: wah mbak ini bapak balik ke jurusan lagi.
A: (shock untuk yang kesekian kalinya) oh begitu. bu, kira-kira bapak hari ini ada di tempat sampai jam berapa?
S: wah mbak sekarang bapak baru saja pergi lagi pulang ke rumahnya.
A: (shock untuk yang keseribu kalinya) oh begitu terima kasih bu. (menjerit didalam hati sambil sesekali mengeluarkan air mata)
dimana,
A = Alvin (saya)
S = sekretaris
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment