Diam sejenak. Akhirnya kembali menginjakkan kaki pada tempat itu. Aroma udaranya saja sudah berbeda. Desau angin kembali menegurku untuk tidak melupakan tempat ini dengan perasaan yang sama seperti dulu. Ah, ramainya tempat ini mengingatkan ku pada barisan yang rapat dan tangguh. Tiang-tiangnya yang tegap membuatku enggan meninggalkannya walau harusnya segera berpaling ke tempat lain.
Sayangnya tiap perjalanan pasti tidak akan terus-terusan melalui tempat yang sama. Mungkin tempatku sekarang bukan di sini, jauh menikung di selatan sana. Tersembunyi dan tak terlihat. Terlalu terpencil ditempat yang jauh dari ketangguhan itu. Namun aku yakin, suatu saat tempatku berada sekarang akan semakin tangguh dan lebih baik suatu saat nanti.
No comments:
Post a Comment