Tuesday, June 10, 2014

Cita, Cinta, dan Cerita



Tiap daun yang tumbuh pasti ada saatnya untuk meninggalkan dahannya. Tapi dalam hal ini aku memilih menjadi helaian daun yang akan menumbuhkan kebermanfaatan di tempat lainnya. Karena hidup itu akan terus bergulir dan tetap menebar kebermanfaatan di mana pun nantinya akan berada. Sudah satu tahun berlalu saat kembali mengecap manisnya berjuang di jurusan tercinta. Ya, berdakwah memang tidak mudah. Jikalau ini mudah dan nyaman, maka sudah banyak orang yang mengantri berebut kemudahan dan kenyamanan tersebut. Untungnya di jalan ini tidak lah sesepi yang diduga. Terdapat sekumpulan orang tangguh yang kuat dan saling menguatkan.

Ada yang bilang ranah ini bernama pencak silat. Sayangnya bila ungkapan itu diutarakan, berarti orang lain diluar ranah ini berarti musuh yang harus dibasmi. Tidak buatku, Ash Habul Kahfi itu ibaratnya sebuah padang yang luas. JIka benar dalam menanam benih mawar, maka benih itu akan memenuhi padang tersebut. Jika bibit padi yag ditanam, maka bermanfaat lah lahan tersebut dalam masa tuai. Namun bila setelah itu lahan tersebut tidak digunakan lagi, maka akan menjadi sarang serangga. Benar-benar sebuah kesempatan dan juga ancaman bila tidak menjalankannya dengan baik.

Walaupun tak jarang tempat tersebut menjadi lahan untuk perang. Sudah beberapa kali peperangan terjadi dalam medan tersebut. Untungnya, tidak ada nyawa yang melayang saat itu. Meskipun begitu, tetap saja ada serpihan-serpihan hati yang terluka. Tapi ya sudah lah, hati yang terluka itu telah masuk kedalam masa pengobatan. Biarlah semua hal itu menjadi bumbu tersendiri dan tertutupi dalam adegan maaf memaafkan.
Ya, dimulai dengan berjuta cita yang dituangkan dalam GBHD AK 13/14. Tentu merangkai kata itu mudah kawan, namun semangat kalian dalam bermimpi akan JTMM madani membawa aura tersendiri. Peluh dan amarah mungkin telah menguras sepanjang kepengurusan ini. Tapi lagi-lagi karena tawa dan kehadiran kalian menghapuskan jejak hitam yang sempat mewarnai hati. Rasa cinta itu pun hadir dan terus menguatkan satu sama lain.

Satu tahun pun telah berlalu, rekam masa lalu itu pun telah menjadi kenangan tersendiri. Terima kasih atas semua cerita yang telah digoreskan dalam perjalanan kehidupan ini. Cerita dalam berlelah-lelah berjuang di jalan Nya. Cerita indah yang menjadi hadiah tersendiri dalam terikatnya ukuwah persaudaraan satu sama lain.

Terima kasih pula khusus untuk mereka yang telah menemani selama dua tahun. Mereka yang menemani mencari air kesegaran untuk kembali menggemburkan dakwah yang mulai gersang. Mereka yang membantu berlelah-lelah menebar bibit bunga indah. Mereka yang luar biasa menguatkan disaat panas luar biasa menyengat, sehingga sedikit terbesit unutk segera keluar dari tempat ini. Mereka perempuan-perempuan tangguh dalam kesibukan yang luar biasa dan sigap saat punggung ini merasa penuh dengan beban-beban. Mereka yang tetap membuatku tersenyum dikala hati ini mulai menangis. Kawan, rasa cinta ini sungguh telah tertanam karena perjuangan yang sama di jalan Nya. Semoga banyak kebaikan yang juga kalian dapatkan dan mari sama-sama memperbaiki diri agar tetap menjadi teladan yang baik untuk adik-adik dan anak-anak kita kelak.

Saat ini telah banyak dari kalian yang bertebaran diberbagai tempat. Semoga keistiqomahan untuk tetap berdakwah dan menebar kebermanfaat tetap menyertai kita semua.

1 comment: