Tiap
daun yang tumbuh pasti ada saatnya untuk meninggalkan dahannya. Tapi dalam hal
ini aku memilih menjadi helaian daun yang akan menumbuhkan kebermanfaatan di tempat
lainnya. Karena hidup itu akan terus bergulir dan tetap menebar kebermanfaatan
di mana pun nantinya akan berada. Sudah satu tahun berlalu saat kembali
mengecap manisnya berjuang di jurusan tercinta. Ya, berdakwah memang tidak
mudah. Jikalau ini mudah dan nyaman, maka sudah banyak orang yang mengantri
berebut kemudahan dan kenyamanan tersebut. Untungnya di jalan ini tidak lah
sesepi yang diduga. Terdapat sekumpulan orang tangguh yang kuat dan saling
menguatkan.
Ada
yang bilang ranah ini bernama pencak silat. Sayangnya bila ungkapan itu
diutarakan, berarti orang lain diluar ranah ini berarti musuh yang harus
dibasmi. Tidak buatku, Ash Habul Kahfi itu ibaratnya sebuah padang yang luas.
JIka benar dalam menanam benih mawar, maka benih itu akan memenuhi padang
tersebut. Jika bibit padi yag ditanam, maka bermanfaat lah lahan tersebut dalam
masa tuai. Namun bila setelah itu lahan tersebut tidak digunakan lagi, maka
akan menjadi sarang serangga. Benar-benar sebuah kesempatan dan juga ancaman
bila tidak menjalankannya dengan baik.
Walaupun
tak jarang tempat tersebut menjadi lahan untuk perang. Sudah beberapa kali
peperangan terjadi dalam medan tersebut. Untungnya, tidak ada nyawa yang
melayang saat itu. Meskipun begitu, tetap saja ada serpihan-serpihan hati yang
terluka. Tapi ya sudah lah, hati yang terluka itu telah masuk kedalam masa
pengobatan. Biarlah semua hal itu menjadi bumbu tersendiri dan tertutupi dalam
adegan maaf memaafkan.
Ya,
dimulai dengan berjuta cita yang dituangkan dalam GBHD AK 13/14. Tentu
merangkai kata itu mudah kawan, namun semangat kalian dalam bermimpi akan JTMM
madani membawa aura tersendiri. Peluh dan amarah mungkin telah menguras
sepanjang kepengurusan ini. Tapi lagi-lagi karena tawa dan kehadiran kalian
menghapuskan jejak hitam yang sempat mewarnai hati. Rasa cinta itu pun hadir
dan terus menguatkan satu sama lain.
Satu
tahun pun telah berlalu, rekam masa lalu itu pun telah menjadi kenangan
tersendiri. Terima kasih atas semua cerita yang telah digoreskan dalam
perjalanan kehidupan ini. Cerita dalam berlelah-lelah berjuang di jalan Nya.
Cerita indah yang menjadi hadiah tersendiri dalam terikatnya ukuwah
persaudaraan satu sama lain.
Terima
kasih pula khusus untuk mereka yang telah menemani selama dua tahun. Mereka
yang menemani mencari air kesegaran untuk kembali menggemburkan dakwah yang
mulai gersang. Mereka yang membantu berlelah-lelah menebar bibit bunga indah.
Mereka yang luar biasa menguatkan disaat panas luar biasa menyengat, sehingga
sedikit terbesit unutk segera keluar dari tempat ini. Mereka
perempuan-perempuan tangguh dalam kesibukan yang luar biasa dan sigap saat punggung
ini merasa penuh dengan beban-beban. Mereka yang tetap membuatku tersenyum
dikala hati ini mulai menangis. Kawan, rasa cinta ini sungguh telah tertanam
karena perjuangan yang sama di jalan Nya. Semoga banyak kebaikan yang juga
kalian dapatkan dan mari sama-sama memperbaiki diri agar tetap menjadi teladan
yang baik untuk adik-adik dan anak-anak kita kelak.
Saat
ini telah banyak dari kalian yang bertebaran diberbagai tempat. Semoga
keistiqomahan untuk tetap berdakwah dan menebar kebermanfaat tetap menyertai
kita semua.
siiip... Kata2 bagus..
ReplyDelete