Saturday, July 5, 2014

Tahun Keempat



Baru sampai rumah, duduk sebentar di bangku berusaha mengamati lingkungan sekitar yang tidak jauh berbeda. Belum sampai sepuluh menit kata-kata itu terlontar lagi,

“Kapan kamu lulus kuliah? Ndang kerja Vin.”

Sejenak menghela napas. Dalam hati idealisme mahasiswa berkata, ya Alvin buat lapangan pekerjaan nanti. Belum genap 12 jam sedikit melangkah keluar pagar kalimat yang intinya sama pun kembali terlontar.

“Sudah semester berapa mbak Alvin? Sebntar lagi kerja ya?”

Lagi-lagi hanya bisa tersenyum dan mengiyakan, tanpa buang waktu pun kembali pulang. Dalam hati berkata ya Insha Allah doakan saja ya. Sesampainya di rumah telefon berdering. Dengan gaya santai telefon pun aku angkat.

“Vin kamu sudah sampai di rumah? Yowes, ndang kerja ndang diselesaikan kuliahnnya. Jangan lama-lama kuliah. Kerja aja sana.”

Berusaha santai dan tetap mengiyakan dan meminta doa restu. Usai mengangkat telefon kembali menghela napas panjang. Berusaha merenungi semua pernyataan yang dilontarkan oleh beberapa orang. Belum sampai satu jam merenung, kalimat bermaksud serupa pun kembali terdengar. Ya kalau dibilang satu hari lebih dari lima kali kalimat tersebut terdengar (untungnya singgah di rumah sekitar tiga hari aja).

Begitulah mendekati tahun terakhir. Dulu pas SMA yang ditanyain mau lajut kuliah di mana. Sekarang sudah mau menginjak tahun ke empat, juga sudah mulai terasa adanya intimidasi batin. Ya, mau tidak mau semakin bertambahnya usia, tanggung jawab yang dipikul pun semakin besar. Dulu masih enak dengan status siswa dan mahasiswa dianggap masih menjadi tanggungan orang tua. Beda dengan status mahasiswa yang berubah menjadi dewasa mandiri, orang tua dan keluarga lah yang telah menjadi tanggung jawab pribadi. Semoga akan banyak kemudahan dalam menjalankan tanggung jawab seiring dengan bertambahnya usia. Well, Selamat datang tahun ke empat!

No comments:

Post a Comment